Rabu, Agustus 20, 2008

Tugas-tugas perkembangan remaja

William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut,
a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupin kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identiasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memilki keprcayaan terhadap kemampuannya sendiri.
f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung)
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.


Menurut Havighurs, menjelaskan tugas-tugas perkembangan sebagai berikut :
1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
a. Hakikat Tugas. Tujuan (1) belajar melihat kenyataan; (2) berkembang menajdi orang dewasa diantara orang dewasa lainnya; (3) belajar bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama; (4) belajar memimpin orang lain tanpa mendominasinya.
b. Dasar Biologis (1) manusia terbagi ke dalam dua jenis kelamin; (2) kemantangan seksual terjadi pada masa remaja, sehingga daya tarik seksual menjadi kekuatan yang dominan terhadap kehidupannya; (3) hubungan sosial diantara remaja dipengaruhi oleh kematangan fisik yang dicapainya.
c. Dasar Psikologis. Pada akhir masa anak-anak, anak-anak lebih cepat perkembangannya dan menaruh perhatian untuk bergaul dengan orang lain. Pada usia 14-16 tahun, mereka sudah cukup memiliki keterampilan, dan mulai meninggalkan kelompok besar, serta membentuk kelompok-kelompok kecil, sehingga pergaulan mereka menjadi lebih akrab.
Keberhasilan remaja dalam menyelesaikan tugas perkembangan ini mengantarkannya ke dalam satu kondisi penyesuaian yang baik dalam keseluruhan hidupnya.
d. Dasar Kebudayaan. Kebudayaan dapat membentuk pola hubungan sosial remaja. Pola-pola ini sangat beragam dari masyarakat satu ke masayarakat lainnya.
e. Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan.
1) Tinggi. Indikatornya: (a) memiliki sahabat dekat dua orang atau lebih; (b) sebagai anggota “klik” dari jenis kelamin yang sama secara mantap; (c) dipercaya oleh teman sekelompok dalam posisi tanggung jawab tertentu; (d) memiliki penyesuaian sosial yang baik; (e) banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya; (f) berpartisipasi dalam acara teman sebaya; (g) memahami dan dapat melakukan keterampilan sosial dalam bergaul dengan teman sebaya; (h) mau bekerja sama dengan orang lain; (i) berusaha memahami pandangan orang lain dalam diskusi kelompok; (j) kadang-kadang memberikan tepuk tangan kepada lawan dalam suatu permainan.
2) Sedang. Indikatornya: (a) memiliki seorang teman dekat; (b) menjadi anggota “klik” atau “gang” namun kurang mendapat perhatian; (c) memiliki kemampuan sosial yang sedang; (d) kadang-kadang mau menghadiri acara dengan teman lawan jenis; (e) merasa tidak percaya diri, apabila berada dalm kelompok yang beragam; (f) mempunyai peran yang netral dalam kegiatan kelompok.
3) Rendah. Indikatornya: (a) tidak memiliki tema akrab; (b) tidak pernah di undang untuk menghadiri acara kelompok; (c) sering dikambing hitamkan oleh kelompok sebaya; (d) sering balas dendam dengan sikpa bermusuhan; (e) berperilaku penyimpangan penyesuaian sosial, dan (f) sangat malu bergaul dengan lawan jenis.
2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita
a. Hakikat Tugas. Remaja dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masayarakat.
b. Dasar Biologis. Siklus pertumbuhan fisik remaja berbeda antra pria dan wanita.
c. Dasar Psikologis. Karena peranan pria dan wanita relatif berbeda dalm masayarakat, maka remaja pria remaja harus menerima gagasan atau ide seorang pria dewasa dan remaja wanita menerima ide sebagaim seorang wanita dewasa.
d. Dasar Budaya. peran wanita terus berubah, terutama dalam masyarakat perkotaan.
e. Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan.
1) Tinggi. Indikatornya: (a) remaja pria matang seksualnya dan melalui siklus perkembangan pubertas menyenangi acara-acara yang diadakan kelompok yang beragam jenis kelamin, menyenangi lawan jenis, memelihara diri secara baik, aktif dalam berolahraga, dan mempunyai minat untuk mempersiapkan diri dalam suatu pekerjaan yang sesuai dengan jenis kelaminnya. (b) remaja wanita memiliki fisik yang matang dan bersifat feminin dalam penampilan dan berpakaian, menunjukan sifat mau menerima pernikahan dan peran sebagai istri/ibu, dan menunjukan minat dan sikap senangnya untuk memelihara bayi.
2) Sedang. Indikatornya: (a) remaja pria matang seksualnya namun kurang mempunyai perhatian terhadap remaja wanita; (b) mempunyai perhatian untuk mengahadiri acara dalam kelompok yang beragam jenis kelaminnya; (c) menampilkan ciri-ciri maskulinitas, namun masih ragu; (d) hanya menyenangi olahraga yang ringan, dan kurang perhatian untuk ememlihara diri.
3) Rendah. Indikatornya: (a) remaja pria tidak matang fisiknya, tidak mempunyai interes terhadap remaja wanita, tidak menyenangi olahraga, tubuh atau penampilannya kurang maskulin; (b) remaja wanita kematangannya terlambat, mungkin tidak menstruasi, penampilannya seperti anak kecil, penampilannya “tomboy”, dan senang bergaul dengan pria.
3. Menerima keadaan fisik dan menggunakanya secara efektif
a. Hakikat tugas. bertujuan agar remaja merasa bangga atau bersikap toleran terhadap fisiknya, menggunakan dan memelihara fisiknya secara efektif, dan merasa puas dengan fisiknya tersebut.
b. Dasar Biologis. Siklus pertumbuhan remaja melibatkan serangkaian perubahan endoctrin dengan berkembangnya ciri-ciri seksual dan fisik orang dewasa.
c. Dasar Psikologis. Perubahan fisik remaja tidak hanya paralel dengan perubahan fisik, namun juga dengan perubahan sikap dan interes, minat atau perhatiannya.
d. Dasar Budaya. masyarakat sangat memperhatikan penampilan fisik dan pemeliharaannya. Remaja pria dan wanita di ajar untuk menampilkan fisiknya yang menarik, dan berkembang melebihi teman sebayanya.
e. Tingkat Pencapaian.
1) Tinggi. Indikatornya: mampu mengarahkan diri dan memelihara kesehatan secara rutin; memiliki keteampilan dalam berolahraga; mempersepsi tubuh dan jenis kelaminnya secara tepat; merasa senang untuk menerima dan memanfaatkan fisiknya; memiliki pengetahuan tentang reprodukssi; memnerima penampilan fisiknya secara feminin (wanita) dan maskulin (pria); memelihara dirinya secara hati-hati.
2) Sedang. Indikatornya: mampu mengarahkan diri dalam memelihara kesehatan, namun tidak dalam waktu lam; memiliki persepsi yang sedang terhadap tubuh manusis dan keragaman seksual; kadang-kadang bersikap menolak terhadap tubuhnya atau jenis kelaminnya; memiliki pengetahuan tentang reproduksi, namun memiliki rasa takut yang tidak rasional tentang hal itu (bagi wanita); tubuhnya matang; dan memiliki sedikit keterampilan untuk memelihara rumah.
3) Rendah. Indikatornya: kurang memiliki kebiasaan untuk memelihara kesehatan, tidak dapat mengendalikan diri; cenderung fisiknya kurang matang; memiliki distorsi persepsi tenang tubuhnya dan keragaman seks; menampakan ketidaksenangan terhadap tubuhnya; merasa cemas tentang kematangannya atau penampilan fisiknya yang menyimpang; tidak meiliki pengatahua yang tepat tentang reproduksi; dan menyatakan kesenangannya untuk menjadi lawan jenis kelaminnya.
4. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainya.
a) Hakikat Tugas. Tujuannya (1) membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang kekanak-kanakan atau bergantung pada orang tua, (2) mengembangkan afeksi (cinta kasih) kepada orang tua, tanpa bergantung padanya, dan (3) mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa lainnya tanpa bergantung padanya.
b) Dasar Biologis. Secara biologis, remaja sudah dapat mencapai tugas perkembangan ini, karena mereka sudah memperoleh kematangan fisiknya.
c) Dasar Psikologis. Di satu sisi, remaja ingin berkembang secara mandiri, namun di sisi lain-dengan melihat dunia dewasa yang asing dan rumit-mereka masih ingin mendaptkan kenyamanan hidupnya dibawah perlindungan atau kasih sayang orang tua.
d) Dasar Budaya. Sebenarnya ada dua penyebab konflik antar generasi dalam masyarakat, yaitu (1) perubahan sosial yang sangat cepat, dan (2) ikatan pernikahan yang cenderung tertutup dan tidak terikat lagi kepada orang tua.
e) Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan
1) Tinggi. Indikatornya: (a) memiliki tujuan hidup yang realistik, (b) mampu mengembangkan persepsi yang positif terhadap orang lain dan mencoba berintegrasi dengan keluarga sendiri secara mandiri, (c) mengembangkan kemampuan untuk mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya sendiri, (d) mampu membangun hubungan dengan beberapa orang dewasa muda dalam masyarakat, (e) ikut berpartisipasi dengan orang dewasa dalam kegiatan masyarakat, (f) menerima konsekuensi dari kesalahan tanpa mengeluh, (g) berani bepergian sendiri, (h) dapat memilih dan membeli pakaian sendiri, (i) melakukan sejumlah kegaiatan tertentu yang disenanginya tanpa meminta persetujuan dari guru atau orangtua, (j) meminta nasihat orangtua hanya pada saat mengalami masalah yang rumit, dan (k) mampu menghadapi kegagalan dengan sikap rasional.
2) Sedang. Indikatornya: ego idealnya dipengaruhi dewasa muda, atau figur yang tidak nyata atau glamor, sikapnya belum ajeg antara desakan untuk menjadi dewasa dengan sikap kekanak-kanakan; memerlukan dorongan dewasa pada saat megerjakan tugas baru; menolak secara keras terhadap perintah/keinginan orangtua dalam berpakaian, menggunakan waktu senggang, memilih teman dan menggunakan uang; mengalami kerinduan pada saat jauh dari orang tua.
3) Rendah. Indikatornya: (a) ego idealnya sangat ditentukan oleh orangtua; (b) menghabiskan banyak waktu senggangnya dengan orangtua; (c) menerima otoritas orangtua atau orang dewasa lainnya untuk menyusun kegiatan; (d) ingin ditemani keluarga apabila pergi keluar jauh dari rumah; (e) bersifat pemalu; (f) selalu mencari dukungan dari orangtua dalam menghadapi masalah; (g) tidak mampu menggunakan pikirannya untuk hal-hal yang penting bagi dirinya; (h) tidak mampu menjadi manusia yang mandiri dalam kehidupan masyarakat; (i) mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman sebayanya; dan (j) mengalami kesulitan dalam menempuh pernikahan.
5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi
1) Hakikat Tugas. Tujuanya adalah agar remaja merasa mampu menciptakan suatu kehidupan ( mata pencaharian).
2) Dasar Biologis. Perkembangan fisik yang matang.
3) Dasar Psikologis. Kemampuan untuk menjadi orang dewasa yang memliki pekerjaan yang layak.
4) Dasar Kebudayan. Dalam masyarakat sederhana kemandirian ekonomi bukan merupakan tugas perkembangan, namun dalam masyarakat modern kehidupan bersifat kompleks.
6. Memilih dan mempersiapkan karier
1) Hakikat Tugas. Tujuan (1). Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. (2). Mempersiapkan diri, memiliki pengetahuan dan keterampilan.
2) Dasar biologis. Remaja sudah memiliki ukuran dan kekuatan fisik yang matang.
3) Dasar Psikologis. Perencanaan dan persiapan pekerjaan merupakan minat-nya yang pokok, pada usia 15-20 tahun.
7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga
1) Hakikat tugas. (1). Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga. (2). Memperoleh pengetahuan yang tepat tentang pengelolaaan keluarga dan pemeliharaan anak.
2) Dasar Biologis. Kematangan seksual.
3) Dasar Psikologis. Sikap remaja terhadap pernikahan yang beragam.
4) Dasar Kebudayaan. Pernikahan merupakan lembaga kehidupan yang penting.
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara
1) Hakikat Tugas. (1). Mengembangkan konsep-konsep hukum, ekonomi, politik, geografi, hakekat manusia, dan lembaga-lembaga sosial. (2). Mengembangkan kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir.
2) Dasar Biologis. Usia 14 tahun dinyatakan sebagai kematangan mental.
3) Dasar Psikologis. (1) keterampilan berbahasa. (2). Memperoleh konsep-konsep. (3). Minat dan motivasi.
4) Dasar Kebudayaan. Kehidupan modern yang kompleks menuntut individu agar memiliki kemapuan berpikir yang tinggi agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
9. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
1) Hakikat Tugas. (1). Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab sebagai masyarakat, (2). Memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku dirinya.
2) Dasar Biologis. Manusia memiliki dorongan sosial ( social instict).
3) Dasar Psikologis. Remaja harus memiliki kesadaran untuk berkorban untuk mencapai kebaikan, dan menghargai tau menghormati perilaku yang disetujui masyarakat.
4) Dasar Kebudayaan. Dalam masyarakat modern cenderung individualistik dalam mempersiapkan rasa tanggung jawab kurang.
10. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pentunjuk / pembimbing dalam bertingkah laku
1) Hakikat Tugas. (1). Memebentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikan. (2). Mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai. (3). Mengembangkan kesadaran akan hubungannya dengan sesama manusia dan alam. (4). Memahami gambaran hidup dan nilai-nilai secara harmonis dan selaras.
2) Dasar Psikologis. Remaja mempunyai minat atau perahatian terhadap masalah filosofis dan kegamaan.
3) Dasar kebudayaan. Sebagian besar masyarakat modern hidup dalam kehidupan kebobrokan moral, manusia modern kurang mengakui hukum moral tuhan.


sumber: http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/tugas-tugas-perkembangan-remaja.html

Tidak ada komentar: