Rabu, September 03, 2008

Flow / In the zone

Flow (kadang disebut dengan istilah in the zone) merupakan pengalaman yang memungkinkan orang dapat menikmati hidup, merasa bahagia, dan dapat berfungsi lebih baik dalam berbagai situasi. Nah, situasi apa saja yang diketahui memungkinkan terjadinya flow dapat diketahui dari berbagai penelitian yang telah dikumpulkan oleh Compton (2005). Cukup menarik bahwa situasi atau konteks terjadinya flow sangat bervariasi. Ini berarti bahwa ruang terjadinya flow sangat luas, sehingga memberi harapan bahwa kemungkinan lebih banyak orang dapat mengalami dan meningkatkan pengalamannya.


Dari penelitian Csikszentmihalyi diketahui bahwa hampir semua aktivitas yang memungkinkan partisipasi aktif dalam olahraga dapat menciptakan konteks bagi terjadinya flow. Selain itu ia juga menemukan seringnya terjadi flow pada orang-orang yang terlibat secara aktif dalam berbagai bidang kegiatan kreatif-artistik, orang-orang yang mengemudi mobil, menonton film bioskop, mendengarkan musik, dan orang-orang yang menikmati pekerjaannya. Bahwa menikmati pekerjaan merupakan situasi yang menghasilkan flow, Csikszentmihalyi berspekulasi bahwa pengalaman flow mungkin merupakan kunci tercapainya kepuasan kerja.

Karakteristik Flow

Bagaimana gambaran yang lebih jelas mengenai terjadinya flow, dapat diketahui dari delapan karakteristik atau kriteria yang dikemukakan oleh Csikszentmihalyi berikut ini. Delapan kriteria ini tidak semuanya selalu muncul dalam setiap pengalaman flow, tetapi dalam pengalaman flow yang intens hampir semuanya dapat ditemukan.

  1. Bersatunya aksi dan kesadaran

Orang yang mengalami flow terlibat dalam suatu aktivitas secara penuh, sehingga orang tersebut merasa “di dalam” aktivitas itu. Ia sudah tidak berpikir mengenai hal yang ia lakukan sebelumnya (merencanakan dan sebagainya), dan tidak merasakan adanya pengamat yang memperhatikan dan mengevaluasi aktivitasnya.

  1. Konsentrasi penuh terhadap tugas yang sedang dikerjakan

Bersatunya aksi/tindakan dan kesadaran memungkinkan terjadinya konsentrasi secara utuh dan suatu pemusatan perhatian terhadap aktivitas yang berlangsung. Konsentrasi tersebut seolah-olah tanpa perlu usaha, tidak ada ketegangan mental atau usaha keras untuk mengendalikan atau menekan pikiran.

  1. Rendahnya kekhawatiran akan kehilangan kendali, tetapi secara paradoks hasilnya justru suatu perasaan pengendalian diri

Hilangnya kekhawatiran tampaknya memungkinkan seseorang untuk mengelola konsentrasi dan berfokus pada tugas. Pemusatan perhatian ini memungkinkan orang untuk merasakan seolah mereka sepenuhnya dikendalikan oleh tindakannya.

  1. Hilangnya kesadaran akan diri

Selama terjadinya flow, bagian dari kesadaran yang mengevaluasi dan merencanakan sebelum bertindak, yakni ego, dalam keadaan diam (tenang). Selain tidak lagi berpikir mengenai apa yang dipikirkan sebelum bertindak, individu juga tidak mengalami konflik internal yang menyangkut adanya macam-macam pilihan.
Saat terjadinya flow, diri (self) berfungsi sepenuhnya, tetapi tidak menyadari hal yang dilakukannya. Hasil penelitian Csikszentmihalyi menunjukkan bahwa dalam situasi yang sangat menantang, individu yang mengalami flow mengaku mengalami transendensi diri.

  1. Waktu terasa sangat cepat

Terjadinya flow membuat waktu terasa berjalan lebih cepat daripada biasanya, atau terasa cepat terjadi slow-down. Ini dapat terjadi secara dramatis, dan terdapat alasan berbeda-beda yang menggambarkan flow sebagai kondisi kesadaran yang berubah.

  1. Pengalaman autotelic nature

Istilah ini berarti bahwa suatu pengalaman dilakukan demi pengalaman itu sendiri, bukan untuk tujuan lain. Csikszentmihalyi menyatakan bahwa hal ini mungkin berkaitan dengan gaya kepribadian autotelic.
Orang yang memiliki gaya pribadi ini secara konsisten melakukan berbagai hal demi hal itu sendiri dengan penuh keterlibatan dan antusiasme, bukan untuk merespon adanya ancaman (punishment) atau hadiah (reward).
Individu-individu seperti ini memiliki ciri sifat otonom dan bebas (mandiri). Ciri utama individu autotelic adalah energi psikis yang tampak tak kenal lelah (inexhaustible), tidak egois, dan pada umumnya kurang peduli dengan diri sendiri, cenderung bebas dari ambisi-ambisi dan tujuan pribadi.

  1. Mengiringi aktivitas menantang yang memerlukan keterampilan

Kriteria flow ini berhubungan dengan suatu keadaan yang diyakini oleh Csikszentmihalyi membentuk perasaan flow. Csikszentmihalyi yakin bahwa bila sebuah aktivitas menantang secara pribadi dan mendorong tampilnya tingkat keterampilan tertentu, prasyarat konsentrasi dihasilkan, flow dapat dialami.
Bila kebutuhan tinggi tetapi keterampilan rendah, individu merasa cemas. Bila kebutuhan rendah dan keterampilan tinggi, individu merasa bosan. Flow hanya terjadi bila kebutuhan yang muncul dari situasi yang ada menantang tampilnya keterampilan individu.

  1. Aktivitas memiliki tujuan yang jelas dan langsung ada umpan balik
Kriteria ini seperti yang dapat dilihat dalam pertandingan catur: aktivitas memiliki tujuan yang jelas dan langsung ada umpan balik sedemikian rupa, sehingga individu tidak memiliki keingintahuan tentang bagaimana penampilannya, selama terjadi flow

Tidak ada komentar: